Minggu, 24 Oktober 2010

China Ancaman Serius Negara ASEAN

VIVAnews -- Kebijakan China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) mendapat perhatian dari Mantan Perdana Meteri (PM) Malaysia, Mahathir Muhammad. Diakhir kunjungannya ke Makassar, PM Mahathir menyampaikan harapan terhadap pemimpin-pemin di ASEAN.
Mahathir yang menjadi pembicara dalam seminar tentang demokrasi dan kesejahteraan rakyat di Makassar menyatakan, jika negara-negara ASEAN belum sepenuhnya siap menghadapi CAFTA. Namun, karena itu telah menjadi kebijakan internasional, maka negara-negara ASEAN harus bisa menerima kenyataan itu.
Untuk itu, pemimpin ASEAN harus memiliki formulasi khusus untuk menghadapi perdagangan bebas tersebut. "Harus bisa mencari jalan keluar, seperti lebih mendekatkan lagi hubungan sesama negara anggota ASEAN, agar menjadi satu blok yang lebih kuat," kata Mahathir.
Tujuan dari blok ASEAN, lanjut Mahathir, agar produk-produk negara China maupun negara lain yang masuk ke ASEAN, akan menghadapai perdagangan yang lebih bersaing. Mahathir mengatakan, tanpa persaingan maka negara-negara Asean akan kesulitan dalam menjalani kebijakan Cafta.


Analisis:

Salah satu penyebab utamanya adalah, produk China yang masuk ke pasar Asean akan lebih murah serta kualitas yang sudah lebih bagus. "Negara China memang menjadi ancaman paling utama,"
Mengenai soal keberadaan negara-negara ASEAN, jika negara-negara yang tergabung dalam Asean memang pernah merasakan masa-masa keemasan. Utamanya pada tahun 80-an.
Pada saat itu, ASEAN disegani oleh negara-negara lainnya. Namun saat ini, hampir semua negara ASEAN sedang mengalami masalah internal negaranya serta lebih fokus ke dalam negeri.
berdasarkan pendapat saya ASEAN saat ini memerlukan seorang pemimpin atau tokoh yang terkemuka. Seperti sosok Soeharto, yang ia anggap sebagai seorang senior leader pada masanya.
"Pada saat itu ASEAN begitu disegani dan diperhitungkan oleh negara-negara lain. Itu yang dibutuhkan ASEAN saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar