Minggu, 24 Oktober 2010

Sudah 253 Orang Tewas Akibat Wabah Kolera di Haiti Rita Uli Hutapea - detikNews

Baca Juga :

* Haiti Epidemi Kolera Pasca Gempa, 140 Orang Tewas
* Wabah Kolera Tewaskan 138 Orang di Haiti
* Bintang Hip-Hop Calonkan Diri Menjadi Presiden Haiti
* 4 Tentara Spanyol Tewas dalam Kecelakaan Helikopter di Haiti

Port-au-Prince - Wabah kolera yang melanda Haiti terus merenggut korban jiwa. Sejauh ini lebih dari 250 orang telah meninggal akibat wabah tersebut. Secara keseluruhan wabah kolera telah menjangkiti lebih dari 3 ribu orang.

Menurut Dirjen Departemen Kesehatan Haiti Gabriel Thimote, jumlah korban meninggal saat ini sebanyak 253 orang. Sebanyak 3.015 orang terjangkit wabah kolera.

Namun saat ini jumlah kasus baru dan korban jiwa telah menunjukkan penurunan. Terbukti dalam kurun waktu 24 jam terakhir, hanya terjadi 33 kematian.

"Kami telah mencatat penurunan jumlah kematian dan orang-orang yang dirawat di rumah sakit di sebagian besar daerah kritis.... Tendensinya adalah bahwa wabah ini stabil, tanpa bisa dikatakan bahwa kita mencapai puncaknya," kata Thimote pada konferensi pers seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (25/10/2010).

Saat ini wabah kolera terbatas di wilayah Artibonite, Haiti utara. Namun yang dikhawatirkan jika penyakit tersebut meluas ke ibukota Haiti, Port-au-Prince. Sebab ratusan ribu warga hingga saat ini masih tinggal di tenda-tenda menyusul gempa dahsyat yang melanda Haiti pada Januari lalu. Lebih dari 250 ribu orang tewas dan sekitar 1,2 juta orang kehilangan tempat tinggal akibat gempa berkekuatan 7 Skala Richter itu.

analisis:

Kolera umumnya menular lewat air atau makanan yang terkontaminasi dan bisa menyebar dengan ganas melalui tenda-tenda yang tidak sehat. Sebab di tenda-tenda tersebut, warga mandi, mencuci dan makan dalam jarak yang berdekatan.

Sejauh ini baru lima orang yang dinyatakan terkena kolera di Port-au-Prince. Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, kelima orang tersebut telah bepergian ke pusat wabah di daerah sungai Artibonite.

"Karena itu kasus-kasus tersebut tidak mencerminkan penyebaran epidemi karena ini bukan lokasi baru infeksi," demikian pernyataan badan PBB tersebut.

Kolera disebabkan oleh bakteri berbentuk koma yang dinamakan Vibrio cholerae. Bakteri tersebut berpindah melalui air atau makanan yang telah terkontaminasi kotoran manusia.

Bakteri tersebut menyebabkan diare serius dan muntah-muntah yang bisa menimbulkan dehidrasi. Penyakit ini mudah diatasi dengan antibiotik namun dengan periode inkubasi yang singkat, penyakit ini bisa fatal jika tidak diobati pada waktunya.

Pandemi kolera terakhir kali melanda dunia pada tahun 1960-an. Namun penyakit itu masih muncul di kalangan pengungsi atau di zona-zona perang yang infrastruktur sanitasi dan medisnya rusak.

Diperkirakan ada sekitar tiga juta sampai lima juta kasus kolera setiap tahunnya dengan sekitar 100.000 hingga 120.000 kematian di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar